Pria yang akrab disebut Wim Rijsbergen lahir pada 18 Januari 1952 di Leiden, Belanda. Karir sepakbola Wim lebih gemerlap dibanding Alfred Riedl. Dia bahkan sudah pernah memperkuat timnas Belanda era 70-an.
Memulai karir di klub VV Roodenburg junior, pada tahun 70, Wim muda bergabung secara profesional dengan PEC Zwolle. Bermain bagus, dia langsung direkrut Feyenoord pada tahun 1971 sampai 78, yang membawa dia kedalam timnas 'Oranye'.
Gelar juara Belanda dipersembahkan oleh Wim pada musim pertamanya di Feyenoord (yang kala itu masih bernama Feijenoord) dan tahun 1974. Tapi puncaknya adalah membawa klub tersebut juara UEFA 73-74 dimana mereka adalah wakil pertama Belanda yang bisa mengangkat trofi tersebut. Hebatnya, Wim mencetak sebuah gol pada pertandingan final kegawang Tottenham Hotspurs.
Pencapaian inilah yang membuatnya dipanggil tim nasional Belanda. Dengan The Flying Dutchmen, Wim masuk kedalam tim yang membawa negara tersebut jadi runner-up Piala Dunia dua kali beruntun tahun 1974 dan 1978.
Setelah itu, pemain yang berposisi sebagai bek itu mulai melanglang buana dengan memperkuat SC Bastia (Perancis) dan New York Cosmos pada Liga Sepakbola Amerika Utara. Sebelum menutup karir di FC Utrecht tahun 1986.
Karir kepelatihan Wim juga cukup bagus. Pria berusia 52 tahun itu pernah mengarsiteki tim junior Ajax Amsterdam, Volendam, NAC Brenda sampai FC Groningen. Dia juga pernah turun dalam ajang Piala Dunia 2006 di Jerman bersama Trinidad dan Tobago, walau hanya sebagai assisten pelatih.
Sebelum ditunjuk menjadi pelatih tim 'Garuda', Wim sudah pernah mencicipi sepakbola Indonesia saat meracik strategi PSM Makassar dikancah Liga Premier Indonesia (LPI).
Bagaimana kiprah Wim dalam dua pertandingan pra-Piala Dunia kontra Turkmenistan, 23 dan 28 Juli, mendatang? Kita nantikan saja.
Memulai karir di klub VV Roodenburg junior, pada tahun 70, Wim muda bergabung secara profesional dengan PEC Zwolle. Bermain bagus, dia langsung direkrut Feyenoord pada tahun 1971 sampai 78, yang membawa dia kedalam timnas 'Oranye'.
Gelar juara Belanda dipersembahkan oleh Wim pada musim pertamanya di Feyenoord (yang kala itu masih bernama Feijenoord) dan tahun 1974. Tapi puncaknya adalah membawa klub tersebut juara UEFA 73-74 dimana mereka adalah wakil pertama Belanda yang bisa mengangkat trofi tersebut. Hebatnya, Wim mencetak sebuah gol pada pertandingan final kegawang Tottenham Hotspurs.
Pencapaian inilah yang membuatnya dipanggil tim nasional Belanda. Dengan The Flying Dutchmen, Wim masuk kedalam tim yang membawa negara tersebut jadi runner-up Piala Dunia dua kali beruntun tahun 1974 dan 1978.
Setelah itu, pemain yang berposisi sebagai bek itu mulai melanglang buana dengan memperkuat SC Bastia (Perancis) dan New York Cosmos pada Liga Sepakbola Amerika Utara. Sebelum menutup karir di FC Utrecht tahun 1986.
Karir kepelatihan Wim juga cukup bagus. Pria berusia 52 tahun itu pernah mengarsiteki tim junior Ajax Amsterdam, Volendam, NAC Brenda sampai FC Groningen. Dia juga pernah turun dalam ajang Piala Dunia 2006 di Jerman bersama Trinidad dan Tobago, walau hanya sebagai assisten pelatih.
Sebelum ditunjuk menjadi pelatih tim 'Garuda', Wim sudah pernah mencicipi sepakbola Indonesia saat meracik strategi PSM Makassar dikancah Liga Premier Indonesia (LPI).
Bagaimana kiprah Wim dalam dua pertandingan pra-Piala Dunia kontra Turkmenistan, 23 dan 28 Juli, mendatang? Kita nantikan saja.
source : bola inilah.com
0 comments:
Post a Comment